Arsitektur tradisional Batak KaroTraditional architecture of Karo-Batak, ethnic group of Kabupaten Karo, Sumatera Utara Province. |
Dari dalam buku
Hasil 1-3 dari 12
Halaman xiii
Hilderia Sitanggang. PENDAHULUAN A. Lokasi Letak dan keadaan alam.
Kabupaten Tanah Karo terletak antara 2° sampai 3,2° Lintang Utara dan 98°
sampai 99° Bujur Timur, yaitu di sebelah utara Danau Toba yang terkenal
keindahannya.
Hilderia Sitanggang. PENDAHULUAN A. Lokasi Letak dan keadaan alam.
Kabupaten Tanah Karo terletak antara 2° sampai 3,2° Lintang Utara dan 98°
sampai 99° Bujur Timur, yaitu di sebelah utara Danau Toba yang terkenal
keindahannya.
Halaman 20
Sebagaimana masyarakat lain, masyarakat Karo juga melengkapi kebutuhannya
dengan cara menjaga keseimbangan antara alam dan manusia. Jadi alam
lingkungan itulah yang dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhannya sehari-hari.
Sebagaimana masyarakat lain, masyarakat Karo juga melengkapi kebutuhannya
dengan cara menjaga keseimbangan antara alam dan manusia. Jadi alam
lingkungan itulah yang dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhannya sehari-hari.
Halaman 21
Dewa Dibata ini menurut kepercayaan masyarakat Karo terdiri dari : -Batara
Guru (Pencipta alam semesta ). -Banua Holing (Dewa yang berkuasa di muka
bumi ). -Paduka ni Aji (Dewa yang berkuasa di benua bawah ). Sesuai dengan ...
Dewa Dibata ini menurut kepercayaan masyarakat Karo terdiri dari : -Batara
Guru (Pencipta alam semesta ). -Banua Holing (Dewa yang berkuasa di muka
bumi ). -Paduka ni Aji (Dewa yang berkuasa di benua bawah ). Sesuai dengan ...
Apa yang dikatakan orang - Tulis resensi
Kami tak menemukan resensi di tempat biasanya.
Isi
Alatalat yang digunakan untuk mencari bahan | 1 |
bangunan tradisional Karo | 19 |
ARSITEKTUR DAN BAGIANBAGIAN BANGUNAN | 24 |
16 bagian lainnya tidak diperlihatkan
Istilah dan frasa umum
acara adanya adat Karo alam alat-alat anggota keluarga apabila arah arsitektur tradisional atap bagian bagian-bagian bahan bahan-bahan bambu bangunan bangunan tradisional barat Barusjahe Batak Karo bawah begitu bentuk berarti berkedudukan bersangkutan beru biasa biasanya buah budaya bulan cara cukup dahulu dapur dapur-dapur daun diadakan diberi dibuat digunakan dijadikan dikatakan diletakkan dinamai dinding dipakai diperhatikan disebut diterakan dukun empat fungsi Gambar Gendang gerga geriten Ginting hampir hasil hubungan hutan ijuk jabu bena kayu Jadi jambur Kabupaten kalimbubu kampung Karo-karo kerajaan kerbau kesain lain-lain lepar letak lima Lingga masing-masing masuk memasuki mendirikan menempati merga misalnya padi paling pande pekerjaan penduduk pengaruh penghuni peranan Perangin-angin pertama pihak pintu punya ragam hias rotan saat samping sebelah sedapur selalu selesai semakin Sembiring senina sering sesuai Sesudah setiap Sitepu suku sungai supaya tanduk tangga Tarigan terbuat terdapat terdiri terjadi tetap tiang tiga timur tinggal tinggi tukang ture ujung kayu ukiran upacara Urung warna
Informasi bibliografi
| Judul | Arsitektur tradisional Batak Karo |
| Pengarang | Hilderia Sitanggang |
| Penerbit | Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991 |
| Asli dari | Universitas Michigan |
| Didigitalkan | 29 Des 2006 |
| Tebal | 103 halaman |
| Ekspor Kutipan | BiBTeX EndNote RefMan |