Optimalisasi Kecerdasan Majemuk Anak Usia Dini Dengan Permainan TradisionalPrenada Media, 1 Nov 2021 - 322 halaman Gopnik (2019) menyatakan bahwa bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dalam mengembangkan kecerdasan anak. Jenis permainan yang baik adalah yang melibatkan fisik dan psikis anak, misalnya bermain engklek di mana anak harus aktif secara fisik dan juga didorong berpikir melakukan gerakan yang tepat agar tidak kalah. Penelitian Şener dan Çokçalışkan (2018) menemukan gaya belajar berkaitan dengan kecerdasan majemuk anak. Anak-anak yang memiliki gaya belajar kinestetik, visual, dan auditori cenderung memiliki kecerdasan yang sangat tinggi pada kecerdasan visual-spasial, kinetestik, dan naturalis. Gaya belajar yang beraneka ragam dapat ditemukan dengan cara belajar melalui bermain pada anak. Penelitian tentang penggunaan permainan tradisional terhadap kecerdasan jamak telah banyak dilakukan, namun penelitian masih dilakukan secara parsial, satu permainan untuk mengembangkan satu kecerdasan, padahal di dalam pendidikan anak usia dini pembelajaran harus dilakukan holistik mencakup kemampuan agama, moral, kognitif, fisik, sosial, dan emosional. Pembelajaran yang ditujukan pada aspek saja akan membuat perkembangaan aspek lain tertunda. Penelitian ini akan mengukur kecerdasan apa saja yang dapat dikembangkan dengan satu permainan tradisional, sehingga aspek yang belum dapat dimodifikasi dalam permainan. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup |
Isi
Bagian 16 | 175 |
Bagian 17 | 189 |
Bagian 18 | 196 |
Bagian 19 | 207 |
Bagian 20 | 239 |
Bagian 21 | 247 |
Bagian 22 | 250 |
Bagian 23 | 265 |
Bagian 9 | 108 |
Bagian 10 | 121 |
Bagian 11 | 132 |
Bagian 12 | 133 |
Bagian 13 | 151 |
Bagian 14 | 165 |
Bagian 15 | 171 |
Bagian 24 | 274 |
Bagian 25 | 286 |
Bagian 26 | 292 |
Bagian 27 | 294 |
Bagian 28 | 309 |