Alexandria: sebuah novelGagasmedia, 2005 - 193 halaman Seberapa jauh cinta bisa membawamu pergi? Cinta memang memiliki cinta yang terhebat. Bisa membawa pergi jauh melebihi batas apa pun. Batas diri, batas akal, batas tanah air, dan banyak batas lagi. Jauh sekali. Buat Bagas Gunawan, Alexandra Yasmina, dan Rafi Primasto, cinta bisa membawa mereka jauh melebihi batasan-batasan diri, impian dan obsesi. Jauh melebihi Alexandra. Lantas ke mana hati Alex yang diterbangkan cinta itu akan berlabuh? Rafi kah? Mantan playboy yang mencoba tumbuh jadi lebih baik? Atau Bagas? Pengagum setianya sejak umur 7 tahun? Atau tidak keduanya, karena Bagas dan Rafi adalah sahabat sejak TK? Atau ternyata ada kenyataan lain yang akan membawa cinta itu kepada yang lebih tepat? Siapakah yang berkhianat? Lantas siapakah yang sebenarnya harus memilih dan merelakan? Alexandra adalah kisah tentang persahabatan, cinta segitiga dan obsesi. Cinta memang sumber inspirasi segalanya. Namun, untuk mengejanya lebih dewasa ada satu elemen hati yang dibutuhkan: keikhlasan. Mungkin kamu pernah mengalaminya? Pernah jauh dibawa terbang oleh cinta? Berarti kalian akan bersahabat dengan Alex, Bagas, dan Rafi. Kalau belum, membaca ini kalian akan merasakan terbang (dan jatuh) bersama cinta mereka. -GagasMedia- |
Edisi yang lain - Lihat semua
Istilah dan frasa umum
aborsi akhirnya Alex Alexandra anak-anak Anjani arah Bagas banget begitu benar-benar berani berdiri berusaha bibir bibirnya bicara bikin bilang boleh buat buku cukup cuma datang dekat Denny depan Dhira dong duduk dulu foto gadis gimana hati hatinya ingin jadi jauh kali kalimat kalo kamar kamu kayak kecil Keduanya keluar Kenapa kepalanya keras laki-laki lama langsung Lantas lebar makan makin malah malam Mama Bagas masuk mata matanya meja melihat melirik memang membawa membuat membuka memilih menarik menatap mencoba meng menggeleng menghela napas merasa Meski mobil mulai mungkin nanti napas nggak paling pergi perlahan pernah pintu pulang punya Rafi rasa saat salah sambil samping sebenarnya sebuah sedikit sejak selalu selesai Sementara sempat semuanya senyum sesuatu skripsi suara tadi tahu tangan tangannya tanpa telepon tengah terdengar terlalu terlihat ternyata tersenyum tertawa terus tetap Tiba-tiba tiga udah wajah