Membela Kebebasan: Percakapan Tentang Demokrasi Liberal

Sampul Depan
Pustaka Alvabet, 2006 - 316 halaman

Liberalisme dan segala sesuatu yang terkait dengan paham kebebasan ini sedemikian cemar dalam kesadaran bangsa Indonesia. Enam puluh tahun setelah negeri kita merdeka, tak ada seorang pun yang berani membentuk partai politik liberal, atau setidaknya menggariskan haluan ini dalam platformnya. Sejarah lembaga swadaya masyarakat di berbagai bidang ditandai kuatnya dominasi kelompok-kelompok yang beraliran antiliberal.

Organisasi-organisasi keagamaan pun mengecamnya, karena mengidentikkannya dengan ketidakadilan sosial dan gaya hidup serba-bebas. “Liberalisme” dan “liberal” selalu disebut dengan nada mencibir, kalaupun bukan dengan rasa jijik dan benci, juga di media massa dan lembaga-lembaga pendidikan.

Seberapa jauh kebenaran pencitraan negatif itu? Tiga puluh empat tulisan dalam buku ini mencoba mendudukan isu ini secara lebih proporsional. Berasal dari program radio “Forum Freedom”, buku ini meliput pelbagai aspek dengan bertumpu pada semangat paham kebebasan tersebut.

 

Halaman terpilih

Isi

Peristiwa G30S sebagai Peristiwa Kebudayaan
95
Mencoba Membaca Peta Pemilihan Presiden 2004
101
HAM dan NilaiNilai Asia
113
Soal Pencekalan terhadap Aspinall
120
Beberapa Catatan Kebudayaan
149
Seni Kreativitas dan Teknologi
158
Pengalaman Erotis Pornografi dan Sengketa antar Generasi
195
Adegan Film The Libertines Porno atau Tidak?
212
Gerakan Pemuda dan Mahasiswa
254
Gerakan PemudaMahasiswa Sebagai Pressure Group
261
Polarisasi dan Konsolidasi Mahasiswa
267
Apa itu Psikologi?
287
Tentang Motivasi Tingkah Laku Manusia
293
Susunan Kepribadian Manusia Menurut Freud
300
Proyeksi dan Rasionalisasi
306
Yap Thiam Hien
335

Esai Tentang Esai
233
CitaCita Gerakan Mahasiswa
245
Intelektual dan Guru
346
Hak Cipta

Edisi yang lain - Lihat semua

Istilah dan frasa umum

Informasi bibliografi