Negara Paripurna (Cover Baru)

Sampul Depan
Gramedia Pustaka Utama, 11 Jan 2016 - 704 halaman
“Sangatlah melegakan dan membanggakan bahwa dalam keterpurukan yang sedang dialami oleh bangsa kita, muncul seorang intelektual muda, Yudi Latif, yang mampu menjabarkan dan memperkaya Pancasila sampai pada akar-akar sejarahnya. Buku ini patut disebarluaskan dan dijadikan bacaan wajib bagi setiap warga negara Indonesia.” –Kwik Kian Gie– Ekonom, Penggerak Pendidikan dan Mantan Menteri Koordinator Perekonomian “Buku ini menunjukkan posisi dan kelas Yudi Latif sebagai intelektual-aktivis yang memiliki panggilan moral-intelektual tinggi untuk memantapkan Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dengan pendekatan ilmiah. Saya yakin buku ini akan menjadi karya klasik yang selalu bisa jadi rujukan siapa pun yang ingin mengenal dan mendalami jati diri bangsa Indonesia. Buku ini wajib dimiliki dan dibaca oleh para aktivis sosial, politisi, dan penyelenggara pemerintahan.” –Prof. Dr. Komaruddin Hidayat– Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Dalam buku Negara Paripurna ini, Yudi Latif tidak hanya menunjukkan keluasan pengetahuan namun juga kejernihan dan ketajaman seorang intelektual merdeka yang dilahirkan bangsa ini. Membaca buku ini, kita disadarkan bahwa para pendiri bangsa, dengan keluasan wawasan, ketulusan niat, kesungguhan mencapai yang terbaik serta tanggung jawabnya kepada nusa dan bangsa, telah mewariskan kepada kita suatu dasar falsafah dan pandangan hidup negara yang begitu visioner. Sebuah buku yang bisa menjadi lentera untuk memandu bangsa ini keluar dari kegelapan dan keterpurukan.” –Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif– Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Pendiri Maarif Institute “Yudi Latif mampu menafsirkan Pancasila secara kontekstual dan sarat dengan napas pluralisme dan inklusivisme. Ketuhanan Yang Maha Esa dia ‘reword’ menjadi Ketuhanan yang Berkebudayaan. Pancasila menjadi begitu hidup! Buku ini sungguh wajib dibaca oleh berbagai kalangan profesi, dihayati, dan kemudian kita jalani dalam kehidupan sehari-hari.” –Sudhamek AWS– Ketua Majelis Buddhayana Indonesia
 

Isi

Bab 1 Pendahuluan
1
Bab 2 Ketuhanan Yang Berkebudayaan
55
Bab 3 Kemanusiaan Universal
125
Bab 4 Persatuan Dalam Kebhinekaan
249
Bab 5 Demokrasi Permusyawaratan
383
Bab 6 Keadilan Sosial
491
Bab 7 Penutup Pancasila Dari Idealitas Ke Realitas
609
Epilog Bagaimana Pancasila Menjadi Islam
615
Kepustakaan
633
Indeks
661
Biodata Penulis
667
Lampiran
669
back cover
676
Hak Cipta

Edisi yang lain - Lihat semua

Istilah dan frasa umum

Informasi bibliografi