Diluar Jam Kuliah: Catatan Kecil Kehidupan Masyarakat Sekitar Unhas

Antologi tulisan ini bukanlah hasil riset sekaligus juga hasil riset, sangat paradoks memang apabila dimaknai lurus. Jika riset dimaknai sebagai proses yang menyaratkan adanya pakem mengikat seperti sistematika, metodologi dan teknik wawancara yang baku maka buku ini bukanlah hasil riset, tetapi bila riset ditafsir filosofis sebagai upaya untuk memahami realitas keseharian dengan cara sederhana, seperti mengamati dan mengobrol, maka ini adalah hasil riset, ya “Everyday is Research”.

Sekiranya, semangat buku ini berangkat dari pemaknaan yang kedua. Alasannya, supaya tradisi ilmiah bisa berjalan lebih cair. Pada proses pengumpulan data, adik – adik Mahasiswa baru yang menjadi kontributor tulisan dengan sengaja tak dibebani dengan prosedur riset yang terbilang ruwet, meskipun pada nantinya itu penting untuk dipahami. Namun pada tahapan ini, model demikian dilakukan dengan harapan agar tradisi ilmiah tidak dipandang berjurang dengan realitas masyarakat, jangan sampai ‘kita mahasiswa’ zaman now menjadi anti ilmiah – ilmiah klub, hanya karena stigma kaku yang melekat.

Selain itu, usaha ini untuk mengembangkan semangat literal, juga agar kita tak teralienasi dengan habitat sendiri. Itu pula yang mengilhami mengapa “Di Luar Jam Kuliah” disematkan sebagai judul buku, judul tak sembarang judul, selain makna eksplisit judul ini bisa dimaknai simbolik, terkandung di dalamnya alarm pengingat bahwa laboratorium di luar kampus harus ramai terisi, menceburkan diri ke kolam realitas mesti dijadikan rutinitas, habitat mahasiswa adalah masyarakat !

Sebagai hasil riset, tak peduli jika buku ini dianggap jauh panggang dari api, pun kami telah sadar itu. Bagi kami, yang terpenting api telah dinyalakan dengan bertanggung jawab, kami berharap kritik bisa menjadi bara yang kelak membuat api semakin besar. Jangan mati perjuangan!