AlmustafaBentang Pustaka, 1 Feb 2008 - 124 halaman … jika cinta mengajakmu, ikutilah dia meskipun jalannya sulit dan curam cinta tidak memberikan apa pun kecuali kepada dirinya sendiri dan tidak mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri cinta tidak memiliki dan tidak akan dimiliki sebab cinta memnuhi kebutuhannya sendiri kehidupan tidak bergerak mundur dan tidak tinggal bersama hari kemarin …. Almustafa (The Prophet) merupakan karya Kahlil Gibran yang paling banyak versi terjemahannya. Buku yang kali pertama diterbitkan pada 1923 ini berkisah mengenai kearifan hidup yang disampaikan lewat tokoh utamanya, Almustafa. Cerita berawal ketika Almustafa bersiap naik ke kapal menuju negeri asalnya setelah 12 tahun tinggal di negeri asing. Ia dihentikan oleh sekelompok penduduk negeri asing tersebut. Mereka meminta Almustafa untuk berbicara mengenai rahasia yang terbentang antara kehidupan dan kematian. Gibran, dengan gaya penulisan khasnya yang penuh metafora puitis, mampu meramu rahasia pertalian antara manusia dan Tuhan, hubungan orang tua dan anak-anaknya, pentingnya ilmu, dan sebagainya. |
Isi
Bagian 1 | 1 |
Bagian 2 | 21 |
Bagian 3 | 49 |
Bagian 4 | 63 |
Bagian 5 | 71 |
Bagian 6 | 79 |
Bagian 7 | 81 |
Bagian 8 | 83 |
Bagian 9 | 95 |
Edisi yang lain - Lihat semua
Istilah dan frasa umum
agar kau akar ALMITRA Almustafa angin angkasa bagaikan bahkan bangkit bayang-bayang berbicara berdiri berdoa berjalan berkata bernyanyi bersama bersamamu biarkan biarlah bibirmu bicara Bicaralah bukit bunga burung cadar cahaya cawan cinta datang diri-ilahiahmu dirimu dirinya duka EMUDIAN fajar hari-harimu hasratmu hati hatimu hukum hutan istirah jangan jiwa bumi jiwamu jiwanya juru damai kabut Kahlil Gibran kalian kamu kapalnya karya Gibran kata-kata katakan katanya kau bekerja kaulah kebebasan kebun anggur kecuali kegembiraan keheningan malam kehidupan keindahan keinginan Kejahatan dan Hukuman kenangan kepuasan kesendirian kota kristal kukatakan ladang laut lebah Lebanon luas makna matahari maut memberi memberimu menatap mencari menjawab menjelma mimpi mungkin musim musim gugur musim-musim nafsu nyanyian Orphalese padamu pakaianmu paling pemujaan penjaga malam penuh perbukitan pikiranmu Punyakah kau rahasia rasa nyeri rumahmu sahabatmu samudra sang SAPARDI DJOKO DAMONO Sebab segalanya sementara kau senjakala sering Sesungguhnyalah sitar suara suci sukamu sungai tanpa telanjang tembikar terjaga tidur tinggal tubuhmu Tuhan