Runtuhnya Kerajaan Hindu-JawaLkis Pelangi Aksara, 1 Jan 2005 - 328 halaman Buku ini memaparkan tentang proses runtuhnya kerajaan Majapahit sebagai kerajaan terbesar di Pulau Jawa. Setelah Hampir 200 tahun berdiri megah sebagai kerajaan Hindu tertua di tanah Jawa, Majapahit akhirnya hancur terkubur dalam puing-puing sejarah. Keruntuhanya terpicu oleh pergolakan sosial-politik yang tak terpisahkan dari peran Wali songo dalam persebaran Islam di Nusantara. Perebutan kuasa dan pertarungan ekonomi turut pula mewarnai episode terpenting dari sejarah Indonesia Pramodern ini. |
Edisi yang lain - Lihat semua
Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara Prof. Dr. Slamet Muljana Pratinjau terbatas - 2005 |
Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara Slamet Muljana Tampilan cuplikan - 2005 |
Istilah dan frasa umum
Aceh adipati Adityawarman Ageng alias aliran Syi'ah Arya Damar Arya Penangsang Babad Tanah Jawi berhasil berita berlayar bernama bhre boleh Bonang Bong Swi Hoo bupati Campa Cheng Ho Cirebon dagang Dara Jingga Demikianlah dinasti Dyah Eng Hoat Faletehan Gadjah Mada Gan Eng Girindrawardhana Hanafi Jaka Jawa Jin Bun Johor kapal-kapal kapten Cina kawin kekuasaan kerajaan Majapahit kesultanan kesultanan Demak keturunan Kin San klenteng klenteng Semarang kota pelabuhan Malaka kronik Tionghoa lada Marah Silu masjid Mataram mengenai Muk Ming Ngabei Loring Pasar Ngampel orang-orang Portugis orang-orang Tionghoa Pajang Palembang Pangeran panglima tentara Demak pantai timur Sumatra Parameswara Pararaton Pasai pedagang pelayaran pembesar pemerintahan Pengging Perlak Poortman Portugis putra putri Campa putri Cina Raden Kusen Raden Patah rempah-rempah Saka sang prabu sejarah Sembung serangan Serat Kanda Suhita sultan Demak sultan Trenggana Sunan Ngampel Swan Liong Syafii Syah Syi'ah takhta Tionghoa Tionghoa dari klenteng Tiongkok Toh A Bo Tuban Wikramawardhana yakni Yat Sun