Berpikir Kritis: Kecakapan Hidup di Era DigitalPT Kanisius - 265 halaman Selain perilaku yang baik, cara berpikir menjadi bagian dari penilaian terhadap kualitas seseorang. Dewasa ini, cara baru berpikir yang sangat dibutuhkan adalah berpikir kritis. Cara berpikir ini bahkan menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi situasi global yang sarat dengan kompleksitas dan perubahan yang begitu cepat di era digital ini. Dalam situasi demikian, seseorang yang mampu bertahan hidup adalah yang mampu memilah-milah mana yang baik atau tidak baik, di antara sekian kenyataan yang dihadapkan padanya. Sebaliknya, mereka yang tidak bersikap selektif akan hanyut di tengah perubahan dan menjadi objek di dalamnya. Dengan demikian, berpikir kritis merupakan kecakapan hidup yang membuat orang bisa mempertahankan eksistensinya secara langgeng di masa sekarang. Persoalannya adalah: Di mana letak esensi dari berpikir krtitis? Bagaimana mengembangkan pola pikir kritis di zaman sekarang? Hal-hal apa saja yang perlu diupayakan dalam menumbuhkembangkan berpikir kritis dalam diri kita? Standar-standar apa pula yang bisa kita gunakan untuk mengenali tingkat berpikir kritis kita? Bagaimana kiat menunjukkan pola pikir kritis dalam membaca dan menuliskan ide-ide kita agar mudah dipahami oleh orang lain? Penulis yang sudah lebih dari dua puluh tahun mengajar di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta ini memberikan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan tersebut secara gamblang dalam buku ini. Buku Berpikir Kritis: Kecakapan Hidup di Era Digital ini pantas dibaca oleh siapa pun terutama para akdemisi, mahasiswa, dan mereka yang tidak mau tenggelam dalam arus perubahan yang seba cepat dan masif di era digital ini. |
Isi
Sekapur Sirih | 4 |
Kata Pengantar | 7 |
Catatan Edisi Revisi | 12 |
Daftar Isi | 13 |
Bab I Hambatan Berpikir Kritis | 19 |
Bab II Arti dan Keutamaan Berpikir Kritis | 33 |
Bab III Level dan Elemen Berpikir Kriis | 47 |
Bab IV Standar Intelektual Berpikir Kritis | 65 |
Bab VIII Silogisme | 135 |
Bab IX Induksi | 157 |
Bab X Kekeliruan Informal dalam Berpikir | 179 |
Bab XI Membaca dan Menulis secara Kritis | 201 |
Glosarium | 217 |
Indeks | 225 |
Daftar Pustaka | 235 |
Biografi Penulis | 237 |
Bab V Konsep Term dan Proposisi | 75 |
Bab VI Argumen | 93 |
Bab VII Penalaran Langsung | 117 |
Lembar Kerja | 241 |
Istilah dan frasa umum
afirmatif agar akal akibat Anda argumen argumen induktif arti artinya asumsi Atma Jaya benar bentuk berarti berbagai berbeda berdasarkan berikut berpikir kritis bersifat buku cara contoh digunakan disebut generalisasi hal-hal hubungan Ibid induksi induktif informasi intelektual Jadi jelas jenis kalimat Kasdin Sihotang kategoris kebenaran Kekeliruan kemampuan Kesesatan kesimpulan kesimpulannya Ketiga keutamaan klaim konsep konversi kualitas kuantitas kuat langsung Latihan level logis luas term mahasiswa makan makhluk makna masalah masuk melainkan melakukan melihat membaca membuat memiliki menarik mendukung menemukan menggunakan menulis menunjukkan menyatakan minor Misalnya mungkin negatif nilai op.cit partikular pasti penalaran pengertian penting penyimpulan pernyataan pertama pertanyaan pola pikir posisi premis mayor premis-premis proposisi putusan rajin Rambutan sahih salah sebab Sebagian sebuah sejumlah selalu semakin sering seseorang sesuatu setiap sikap silogisme sosial standar subjek tanpa tepat terjadi term predikat term subjek tertentu Thinking tiga tingkat tujuan tulisan umum universal valid yakni