MEMBURU KURAWA: Risalah Kematian di Padang KurusetraPitoyo Ebook Publishing - 491 halaman Sebuah Novel Wayang Berbahasa Indonesia Satu-satunya buku yang bercerita lengkap tentang 100 Kurawa seluruhnya! Buku versi digital ini juga dilengkapi risalah seratus Kurawa! Kurawa berjumlah seratus. Adalah anak-anak Destarastra dan Dewi Gendari. Mereka adalah Adityaketu, Agrasara, Agrayayin, Anuwenda, Aparajita, Balaki, Balawardana, Bimarata, Bimasulawa, Bimawega, Bogadenta, Bomawikata, Bwirajasa, Carucitra, Citrabana, Citraboma, Citraga, Citraksa, Citraksi, Citrakundala, Citrawarma, Danurdara, Dirgabahu, Dirgalasara, Dirgama, Dirgaroma, Dredasetra, Dredawarma, Dredayuda, Drestaketi, Durbahu, Durdara, Durdarsa, Durgempa, Durkarana, Durkaruna, Durkunda, Durmaga, Durmagati, Durmasana, Durmuka, Durmanaba, Durnandaka, Durpramata, Durprasadarsa, Dursaha, Dursaya, Dursatwa, Dursara, Duryudana, Dursasana. Kemudian Dursilawati satu-satunya perempuan Kurawa. Durta, Durwega, Duryuda, Dusprajaya, Dwilocana, Ekaboma, Ekatana, Gardapati, Gardapura, Habaya, Haknyadresya, Halayuda, Hanudara, Jalasaha, Jalasantaka, Jalasuma, Jalasanda, Kartamarma, Kenyakadaya, Kratana, Kundasayin, Mahabahu, Nagadata, Patiweya, Pratipa, Rudrakarman, Senani, Somakirta, Srutayuda, Sulacana, Suwarcas, Trigarba, Udadara, Ugayuda, Ugrasrawa, Ugraweya, Upanandaka, Upacitra, Wahkawaca, Watawega, Wikataboga, Windandini, Wingwingsata, Wirabahu, Wisalaksa, Wiyudarus, Yutadirga, dan Yuyutsu. Mereka begitu banyak. Tidak mudah untuk dihafal, begitu gampang dilupakan. Tapi begitulah, mereka terlanjur dilahirkan, dan sudah menjadi suratan takdir terabaikan di usia kanak-kanak mereka. Apa yang ada dikepala mereka hanyalah apa yang menurut mereka baik untuk dirinya. Tak pernah berpikir tentang perasaan orang lain, tak pernah berpikir untuk berbagi menciptakan suasana bahagia bersama. Yang mereka bisa lakukan tak lain hanyalah menebar angkara, dan menciptakan keresahan dan ketakutan. Tak ada kata-kata lagi yang sanggup mendewasakan mereka. Tak ada contoh teladan lagi yang sanggup memberi mereka pencerahan hidup. Mereka menantang, tak ada pilihan lain bagi Pandawa selain membela diri. Dan kematian adalah satu-satunya cara untuk menghentikan para Kurawa! Yang tersisa pun kemudian harus diburu. Ditangkap dan dihukum mati bagi yang melawan. Masih bisa disyukuri ketika diantara mereka ternyata ada yang mau belajar untuk menjadi baik. Bukan hanya sebuah novel epos, tapi super novel! lantaran muatan-muatan inspirasionalnya yang amat berharga untuk diri kita di masa kini! Dalam versi buku cetak: Judul Novel : MEMBURU KURAWA, Risalah Kematian di Padang Kurusetra Penulis : Pitoyo Amrih Jumlah Halaman : 417 halaman Ukuran : 15,5 x 24 cm Penerbit : DIVAPress ISBN : 978-602-978-850-1 |
Isi
Bagian 23 | |
Bagian 24 | |
Bagian 25 | |
Bagian 26 | |
Bagian 27 | |
Bagian 28 | |
Bagian 29 | |
Bagian 30 | |
Bagian 9 | |
Bagian 10 | |
Bagian 11 | |
Bagian 12 | |
Bagian 13 | |
Bagian 14 | |
Bagian 15 | |
Bagian 16 | |
Bagian 17 | |
Bagian 18 | |
Bagian 19 | |
Bagian 20 | |
Bagian 21 | |
Bagian 22 | |
Bagian 31 | |
Bagian 32 | |
Bagian 33 | |
Bagian 34 | |
Bagian 35 | |
Bagian 36 | |
Bagian 37 | |
Bagian 38 | |
Bagian 39 | |
Bagian 40 | |
Bagian 41 | |
Bagian 42 | |
Bagian 43 | |
Bagian 44 | |