Membangun Rasa Percaya Diri AnakElex Media Komputindo, 13 Mei 2014 - 272 halaman """Fitrahnya, semenjak lahir bahkan ketika masih menjadi janin di rahim sang ibu, seorang anak sudah memiliki rasa percaya diri. Namun, seiring berjalannya waktu dan kompleksnya kehidupan, rasa percaya diri ini bisa memudar dalam diri anak. Banyak faktor yang menyebabkannya. Tentunya, faktor penyebab ini harus dikendalikan sedemikian rupa agar tidak merajalela mengingat rasa percaya diri sangat penting dalam kehidupan anak sekarang dan nantinya. Peran ayah dan ibu dalam membangun rasa percaya diri anak sangat dibutuhkan. Keduanya bisa berbagi peran dalam hal-hal tertentu dengan lebih konsisten dan sungguh-sungguh tentunya. Masalah membangun komunikasi aktif anak, misalnya. Atau masalah kontrol emosi yang kurang dalam diri anak, sang ayah bisa melatihnya sehingga kepercayaan diri anak tumbuh. Rasa percaya diri anak juga sangat dipengaruhi penggunaan bahasa dalam lisan keseharian dan body language orang-orang terdekatnya. Apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan anak secara tidak langsung memberikan pengaruh bagi rasa percaya dirinya. Dan, ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Dengan mengenali tipe anak, gaya belajar, dan kecerdasan majemuknya, kepercayaan diri anak bisa dibangun kembali. Mengajak sosialisasi di kehidupan luar rumah juga mampu berkontribusi membangun rasa percaya diri anak. Bahkan, berbagai kegiatan dalam rangka melatih kemampuan sosialisasi ini juga bisa membuat hati anak senang. Jika sudah senang, kepercayaan diri anak akan muncul dengan sendirinya.""" |
Istilah dan frasa umum
agar akhirnya aktif alPu b lishin anak-anak anaknya Anda ayah bagus Bahkan bayi berbeda berbicara bercerita bergerak berkata bermain bernyanyi Biarkan boleh butuh caci cara cenderung cepat cerdas cukup D ig datang daycare depresi diajak diam Didik Nini Thowok Dika dilakukan emosi g K G g KG g/K G gurunya h in g h lis hati ibunya ig it ingin it a l jadi jangan janin kali kecerdasan kecil kelas kemampuan kondisi lagu lakukan lis h lis in g lish lishin g/KG logika matematika makan malah mampu manakala marah matematika melakukan memang membuat memiliki menangis mendongeng menit menjawab merangkak meski mungkin nggak ntar nyaman obesitas olahraga Padahal pagi pernah prok prok psikolog punya Qowiyy rasa percaya dirinya sambil sang bayi sang guru sang ibu sarapan sebagainya sekolah senantiasa sering sesuatu setiap suka tampak tanpa teman terjadi tuanya tumbuh ublis usia