Islam Alternatif

Sampul Depan
Mizan Publishing, 3 Nov 2021 - 312 halaman

ISLAM ALTERNATIF

MENJELAJAH ZAMAN BARU

Gelombang rasionalisme/positivisme pada era Renainans Barat diramalkan bakal menyapu-habis agama. Seluruh dunia dinubuatkan segera mengalami sekularisasi total. Kini, ramalan itu terbukti keliru besar. Agama dalam beberapa dekade terakhir bukan hanya tidak mati, melainkan bangkit dengan vitalitas yang luar biasa!

Sayangnya, kebangkitan agama ini tidak selalu membawa harapan akan kedamaian dan kemaslahatan. Fenomena kekerasan atas nama agama justru cukup marak menyertainya. Orang bertanya-tanya: ada apa dengan agama?

Kaum agama tentu segera menukas bahwa persoalannya bukan pada agama, melainkan pada penafsiran atas agama. Lalu, penafsiran agama seperti apakah yang dapat membawa manusia kepada kedamaian dan kemaslahatan?

Lewat Islam Alternatif, Jalaluddin Rakhmat ingin menunjukkan Islam sebagai agama rahmat dan agama keadilan. Dengan paradigma tersebut, Islam hendak ditawarkan sebagai alternatif solusi—di antara sistem-sistem yang dominan—bagi krisis kemanusiaan global dewasa ini.


[Mizan Grup, Mizan Publishing, Agama, Islam, Indonesia]

 

Isi

IHWAL PEMBUKUAN DAN PENJUDULAN
ISLAM RAHMAT BAGI ALAM 29
Perspektif Islam 43
Antara Ibadah dan Muamalah 52
ISLAM PEMBEBAS MUSTADHAFÎN 63
Islam Pembebas Kaum Mustadhafîn 72
Allah Rabb AlMustadhafîn 80
Anak Yatim dalam Pandangan Islam 96
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN 159
Etika dan Sains 171
Filsafat Islam dan Tantangan Modernisasi 190
PrinsipPrinsip Epistemologi Islam 198
AlQuran dan Ilmu Pengetahuan 209
Prol Intelektual Muslim 231
Perbandingan Mazhab dalam Islam 249
Melacak Latar Belakang

Perspektif Baru 101
ISLAM DAN PEMBINAAN MASYARAKAT 123
Tinjauan Sosiologis 132
Tinjauan Psikologi Sosial 152
Konsep Imamah dalam Mazhab Syiah 270
Tasawuf dalam Perspektif Syiah 281
SUMBER TULISAN 293
INDEKS 303

Edisi yang lain - Lihat semua

Istilah dan frasa umum

Tentang pengarang (2021)

Jalaluddin Rakhmat—biasa dipanggil Kang Jalal—adalah sebuah nama dengan sederet predikat yang mengagumkan. Dia disebut sebagai pakar komunikasi karena menulis buku legendaris, Psikologi Komunikasi, sebuah magnum opus yang sulit dicari tandingannya sejak terbit pada 1985 hingga kini. Dia disebut ulama karena menulis banyak buku dan memberikan ceramah keislaman di pelbagai masjid, forum, dan mimbar. Dia disebut cendekiawan dan intelektual publik karena aktif menangkap gejala-gejala zaman dan isu-isu kontemporer, kemudian menyuarakan pandangan-pandangan kritis dan segar.

Dia juga layak disebut penulis prolifik dan multidimensi karena menulis 41 judul buku, dengan spektrum tema yang luas, dari psikologi (Psikologi Agama, Psikologi Komunikasi, Meraih Kebahagiaan), komunikasi (Metode Penelitian Komunikasi, Retorika Modern), agama Islam (Tafsir Kebahagiaan, Islam Aktual, Islam Alternatif, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih, Tafsir Sufi Al-Fâtihah, Tafsir bil Ma’tsur, Islam dan Pluralisme, Memaknai Kematian, The Road to Allah, The Road to Muhammad, Meraih Cinta Ilahi, Madrasah Ruhaniah, Membuka Tirai Kegaiban: Renungan-Renungan Su?stik), sosial-politik (Rekayasa Sosial), hingga pendidikan (SQ for Kids dan Belajar Cerdas). Belum terhitung ratusan artikel dan tulisan lepas di pelbagai forum dan media, serta puluhan buku yang di dalamnya Kang Jalal terlibat sebagai penerjemah dan editor/penyunting. Bahkan, lebih dari 60 Kata Pengantar telah ditulisnya untuk buku karya orang lain, yang menandai pengakuan publik atas kepiawaiannya di dunia perbukuan dan kepengarangan.

Di mata publik, Kang Jalal barangkali lebih terlihat sebagai seorang ikon Syi‘ah di Indonesia karena mempromosikan kecintaan kepada Ahli Bait kepada umat Muslim di Indonesia dan mendirikan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), yang tegak di atas lima pilar: Islam Rasional dan Spiritual; Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih; Islam Pluralis; Pembelaan pada Mustadh‘afîn; dan Islam Madani. Dia layak disebut guru dan tokoh pendidikan karena berpuluh tahun menjadi dosen dan guru, banyak menulis tentang dunia pendidikan, dan mendirikan jaringan sekolah Muthahhari dari level pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas. Dia juga dikenal sebagai pembela mustadh‘afîn karena sangat gigih memberikan pelayanan, antara lain sekolah gratis, klinik gratis, dan pelbagai santunan sosial, kepada lapisan masyarakat terbawah melalui Yayasan Imdad Mustadh‘a?n dan Lisana Shidqin yang didirikannya.

Meskipun mempromosikan ajaran Ahli Bait, Kang Jalal sama sekali jauh dari semangat eksklusif dan sektarian. Dia bahkan dikenal sebagai aktivis ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah karena mengupayakan dialog antar-mazhab di tubuh umat Islam dan dialog antar-agama di Indonesia. Majelis Ukhuwah Sunnah–Syiah Indonesia (MUHSIN) adalah salah satu monumen ukhuwah yang didirikannya sebagai forum dialog antar-mazhab tersebut. Qaul qadim Kang Jalal yang sempat menjadi pembela gigih Islam politik pada akhir 1980-an hingga akhir 1990-an (antara lain terlihat dari pemihakannya pada ICMI) di era Orde Baru, belakangan menemukan qaul jadid-nya pada konsep Islam Madani, yang menempatkan Islam lebih sebagai spirit, akhlak, substansi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia yang sangat plural, ketimbang sebagai persoalan institusi, legalitas, identitas, dan formalitas.

Keluasan wawasan Kang Jalal terlihat jelas dalam tulisan-tulisan dan ceramah-ceramahnya. Khazanah ilmu-ilmu Islam tradisional dan ilmu-ilmu Barat modern yang dikuasainya—ditambah lagi dengan penguasaan beberapa bahasa asing serta kefasihan komunikasinya yang memukau—membuat Kang Jalal selalu menjadi bintang di pelbagai forum dan media. Gaya retorikanya sangat khas— argumentasinya runtut, rujukannya kaya, diselingi humor cerdas dan parodi meski terkadang mengundang kontroversi.

Ajengan Sunda kelahiran Bandung pada 1949 ini layak disebut sarjana kosmopolit. Selepas lulus S-1 dari Jurusan Komunikasi Unpad, Jalal muda merantau ke Amerika Serikat untuk mengambil studi S-2 di bidang Psikologi dan Komunikasi di Iowa State University. Selanjutnya, Jalal melanjutkan studi S-3 di bidang politik pada Australian National University. Gelar doktor justru diraihnya di bidang Ilmu Hadis di UIN Alauddin Makassar dengan disertasi berjudul Asal-Usul Sunnah Sahabat: Studi Historiogra?s atas Târîkh Tasyrî’i, yang mengguncang pandangan arus utama tentang posisi dan peran sahabat dalam pembentukan korpus hukum Islam.

Betapapun pandangan-pandangan Kang Jalal tidak selalu diterima kelompok arus utama, banyak pihak mau tidak mau mengakui keluasan, kebaruan, dan kejelukan argumentasinya. Hal ini, sekali lagi, karena khazanah bacaannya yang begitu kaya dari segala penjuru— dari Timur dan Barat, tertulis dalam bahasa Arab, Persia, Inggris, Jerman, Prancis—ditambah lagi dengan gaya komunikasinya yang menyihir.

Dalam pengembaraan intelektual dan spiritual yang panjang, Kang Jalal tampaknya menemukan rumah ruhaninya pada jalan tasawuf. Sebuah jalan spiritual yang melintasi batasan-batasan mazhab, aliran, kelompok, kepentingan, institusi, dan tafsir. Agamanya adalah agama cinta, agama kasih sayang. Di bawah pemandu Rasulullah, Ahli Bait, dan para su?, Kang Jalal adalah pejalan ruhani, yang berangkat pulang menuju Sang Kekasih Ilahi pada 15 Februari 2021.[]

 

 

 

PERNYATAAN TERIMA KASIH

Ini bukanlah kata pengantar, melainkan apologia pro libro suo – ucapan maaf ditambah pernyataan terima kasih. Maaf, karena buku ini tidaklah secemerlang judulnya. Agak sulit disebut “capita selecta”, karena yang dipilih bukan yang terbaik, tetapi yang terdapat pada simpanan kami. Bukan juga “verspeide geschriften”, atau tulisan tersebar seperti di zaman colonial. Ia merupakan rekaman dari banyak hal: makalah, ceramah, dan diskusi panel yang diselenggarakan di kampus-kampus yang pernah saya kunjungi.

Haidar Bagir meminta saya mengumpulkannya – sebagian dalam bentuk tulisan, sebagian lagi kaset, dan sebagian coretan yang hampir tidak terbaca. Dengan ketekunan penyunting – yang sekali-sekali menjadi penggunting – Haidar Bagir menatanya jadi buku seperti ini. Ia kadang-kadang harus mengubah bahasa lisan menjadi bahasa tulisan. Cukup berhasil, walaupun dengan beberapa kekurangan. Kesegaran dan retorika ceramah lisah hilang ketika dituliskan. Sementara itu, kedangkalan dalam ceramah – mana ada ceramah yang dapat menyajikan kedalaman – tetap dilestarikan. Boleh jadi ini semacam pembenaran untuk kekurangan-kekurangan, yang sebetulnya merupakan tanggung jawab saya. (Memang, mengasyikkan melemparkan kesalahan kepada orang lain!).

Saya juga harus meminta maaf kepada lembaga-lembaga yang relevan karena pencantuman tanggal yang penyebutan acara yang tidak akurat. Sekaligus pengantar ini pun menjadi semacam permohonan izin kepada mereka untuk menerbitkan apa yang pernah menjadi pesanan mereka.

Lalu kepada Bang Imad, yang menjadi model saya dalam kecintaan pada keyakinan dan pengetahuan, saya menyampaikan terima kasih atas pengantarnya. Ini pengantar kedua, setelah Bang Imad mengantarkan saya ke Masjid Darul Argum, di Ames, Iowa.

Terakhir, saya tidak akan meminta kritik, yang konstruktif sekalipun. Saya ngeri. Terima sajalah permohonan maaf saya dan salam hangat.

Billahi fi sabilil haq.

Wassalam

Jalaluddin Rakhmat

 




Keunggulan Buku

 

“Jalaluddin Rakhmat adalah salah seorang pemikir Muslim terbaik Indonesia.

Jasa-jasa Kang Jalal dalam menghidupkan percakapan Islam di Indonesia sejak dekade 1980-an hingga saat ini tak akan pernah dilupakan.”

—Ulil Abshar Abdalla


“Jalaluddin Rakhmat menampilkan pemahaman mengenai Islam yang tak hanya berpusat pada aspek ritual.

Aspek intelektual dalam Islam juga ditonjolkan. Uraiannya tentang ululalbab sangat menarik

dan perlu dikaji oleh setiap mahasiswa Islam yang cinta akan agamanya.”

—Muhammad Imaduddin Abdulrahim (Bang Imad)

 

“Kang Jalal telah melaksanakan perannya dengan terus-menerus mendakwahkan Islam Cinta serta dialog Sunni-Syi‘ah. Tugasnya sudah purna.

Kita yang perlu melanjutkan. Adalah tugas kita untuk melanjutkan misinya dalam mendakwahkan ‘Islam Cinta’, ‘Islam Alternatif’, Islam yang menghargai perbedaan dan mengasihi umat manusia.”

—Ahmad Najib Burhani

Informasi bibliografi