Jejak AlgoritmaPlatinum Publisher, 21 Des 2020 - 301 halaman Perempuan itu rumah; kening yang menanti kecupmu pulang, halaman luas untuk kisahmu yang menakjubkan, rindu yang mendoakanmu setiap pagi dan petang. Perempuan itu aroma khas tembakau panas dari kepulan rokokmu, wangi klasik dari buku ceritamu, uap keabuan dari secangkir kopimu yang melayang entah ke mana. Semenjak mengenal cinta, kehidupan Aksara menjelma seperti huruf abstrak. Berbekal serangkum algoritma, ia terus berjalan. Menyusuri detik, memaknai pelik, hingga jejak kenang yang membawanya tersesat dalam sebuah paragraf usang. Pada akhirnya, ia harus memilih; bersembunyi sampai jiwanya mati, atau keluar dengan sejuta konsekuensi. |
Istilah dan frasa umum
agar akhirnya Aksara Andjani angin Astaga Bahkan banget Bangsat begitu benar benar-benar berbeda berdiri berdua berkata betapa bilang bodoh boleh buku cerita cinta cuma datang demi diam diriku dong duduk dulu enggak Entah gadis gila gimana gitu Goblok guru habis hati hendak hingga ikut ingin jadi Jangan jauh justru kali kalian kamu kawan kecil kelas keluar Kenapa kepala ketua kian kini kopi laki-laki lama lantas lupa maaf malam manis masalah mata matanya memang membuat mengerti Menje menjelma menulis merah meski mulai mungkin OSIS paling pasti perasaan percaya perempuan pergi perkara pernah pertama puisi punya Radhar rasa Renjana saat sakit salah sambil sebab sebuah sedemikian sedikit sejenak selalu sembari semesta semula seolah seseorang sesuatu setiap Sialan sosok Sungguh tadi tahu takut tanpa tanya Taris terlalu ternyata tersenyum tertawa terus tetap tiba-tiba tiga tinggi Tiowema udah