Waktu Kan MenjawabCV Platinum Mutiara Media, 17 Nov 2019 - 122 halaman Ardi masih tak percaya bahwa ia, di usia semuda itu, mesti berjibaku dengan kanker tulang yang dideritanya. Hidupnya menjadi semakin tak tertangungkan kala ia mendapati adik yang amat disayanginya tewas di depan matanya. Ia pun menjadi sosok yang tak terpahami, yang menganggap dunia sebagai tempat yang mengerikan dan Tuhan sebagai sutradara yang kejam. Pertemuannya dengan seorang dokter muda yang kesepian kemudian menyelamatkan hidupnya. Ardi, pelan-pelan, mampu keluar dari keadaan depresi untuk melanjutkan hidup. Namun, ia tahu bahwa fase tenang tersebut hanyalah jeda sebelum badai kembali datang. |
Istilah dan frasa umum
Abang akhirnya Aldi Aletta amat Andi Anton Ardi Ayah bahkan bakal Bang Inno banget begitu benar benar-benar berdiri berdua berjalan berkata bertemu berusaha biasa buku cerita datang demi depan Dinda duduk dulu Fatah gadis gagal gitu hidupku hilang hingga ibunya ikut ingin jadi jalan Jangan jawabku jawabnya Kakak kali kalian kamar kamu nggak kanker kataku kayak kecil keluar Kenapa kepadaku Kiki kudapati kursi lama makan malam mampu mandi mata mati memang membuat membuatku memelukku memiliki menatapku mendapati menderita mengangguk menuju menyadari merasa mobil mungkin nanti nggak tahu nyeri padaku pagi pasti penuh pergi pernah pertama pintu pulang punya ranjang rasa rasanya ruang ruangan saat sakit salah sambil sebelum sebuah sejak sekolah selalu selamat semakin sembari sembuh semuanya sesuatu siap suara Surabaya tadi tahu tampak tangannya tanpa tanya tanyaku teman tengah terjadi terlalu tersenyum terus tetap tiba-tiba tiga tubuhku Tuhan udah ujar ujarnya wajahnya