Paradigma Nusantara

Sampul Depan
Penerbit Peneleh, 17 Mar 2022 - 153 halaman
Buku ini "menggugat" kemapanan sains yang selama ini menjadi acuan para akademisi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Ketidakmapanan itu diungkapkan melalui kritikan atas Asumsi Trilogi Filsafat Barat yaitu ontologi-epistemologi-aksiologi. Bagaimana mungkin sebuah ilmu dibangun atas dasar asumsi yang selalu berubah tergantung paradigma positif, interpretif, kritis, posmodern maupun spiritual dan entah berubah secara empiris menjadi paradigma apa lagi? Aji Dedi mengajak kita untuk kembali ke jati diri Nusantara dengan mengunakan Kaidah yang tidak lagi melihat oposisi Barat atau Timur, tetapi djalankan melalui Hikmah yang Arif, Holistik dan tentu saja tidak berarti meninggalkan aspek Rasional hingga Religius. Menjadi wajar mengapa kita masih terus mem"bebek" dan galau untuk "mengejar ketertinggalan" karena ilmu kita sepi dari kreativitas yang asli berakar dari Nusantara. Mari berpikir sebagai manusia Nusantara, karena jika berpikir saja dibatasi 'asumsi' yang jauh dari kedirian kia, lalu kapan kita mencapai kemerdaan sejati?
 

Halaman terpilih

Istilah dan frasa umum

Tentang pengarang (2022)

Aji Dedi Mulawarman adalah founder Yayasan Rumah Peneleh dan Yayasan Peneleh Jang Oetama sebuah motor penggerak kesadaran pemuda di seluruh Indonesia dengan meneledani perjuangan Tjokroaminoto, Sang Guru Bangsa dalam mengader para pendiri bangsa di Gang Peneleh Surabaya dan pergerakan pra kemerdekaan. Selain itu, beliau merupakan dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang juga sebagai Ketua Dewan Presidium Nasional Aliansi Pengelola Ekonomi dan Bisnis Indonesia (ALJEBI)

Informasi bibliografi