Maria: Secangkir Kopi GenitPlatinum Publisher, 31 Mar 2019 - 132 halaman Kisah seorang gadis yang tidak istimewa seperti racikan kopinya. Karena kisah persahabatan dan kisah percintaannya bisa dibilang sebagai kisah yang cukup rumit dan sulit untuk dipahami. Percintaannya, bisa jadi kisah persahabatan akan berantakan. Atau, karena kisah persahabatannya kisah cinta hanya akan menjadi kenangan. Meski begitu, dia sangat ingin senantiasa membuat kisah persahabatan dan kisah percintaan yang ada di hidupnya berjalan beriringan. Pastinya hidup akan menjadi sempurna. Mungkinkah, persahabatan dan percintaan dihidupnya bisa berjalan beriringan. |
Isi
Bagian 15 | 70 |
Bagian 16 | 75 |
Bagian 17 | 81 |
Bagian 18 | 85 |
Bagian 19 | 89 |
Bagian 20 | 95 |
Bagian 21 | 99 |
Bagian 22 | 103 |
Bagian 9 | 35 |
Bagian 10 | 41 |
Bagian 11 | 47 |
Bagian 12 | 54 |
Bagian 13 | 60 |
Bagian 14 | 64 |
Bagian 23 | 109 |
Bagian 24 | 113 |
Bagian 25 | 117 |
Bagian 26 | 122 |
Bagian 27 | 126 |
Istilah dan frasa umum
air mataku Alan apalagi arah arahku Azka bangkunya bar saji berantem berbincang berlari bernada biasa bibi biola buku novelku celemek cowok culun datang denganku dengannya depan kelas duduk Entah Espresso genit gitar hadapanku Hahaa hingga membuat ikut ingin jari jatuh cinta kafein kaget kalian kamu kantin kedai kelompok empat kemarin kenapa Keong kepadaku ketawa khayalanku koboi kopiku langkahku lekas Maria masuk Matematika Mayang meja melangkah melihat Angga melihatnya melontarkan membenarkan kaca mata memiliki menatap menatapku menatapnya mencoba mengerjakan tugas menghampiriku menoleh menurutku meracik kopi mungkin murid novel pastinya pelacur pelan pengunjung pintu ponsel ponselnya pulang racikan ranjang tidurku rindu Rosneli saat Samsung seakan sebelah sebelahku secangkir kopi sekolah semakin senyum senyumnya sepertinya seraya suara suka surat tadi tahu tamu tangan tanganku tangannya tanya tanyaku terdengar tergerak terhadapnya teriak ternyata terperangkap tersenyum tetap ucap ucapku dalam hati ucapnya untukku warnet