Wawacan layang Syekh Abdul Qodir JaelaniDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, 1990 - 98 halaman Criticism of ʻAbd al-Qādir al-Jīlānī's Islamic teachings. |
Isi
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN | 1 |
ISI NASKAH WAWACAN LAYANG SYEKH | 10 |
KAJIAN DAN ANALISA | 21 |
2 bagian lainnya tidak diperlihatkan
Istilah dan frasa umum
Abdul Qodir berkata Abdul Qodir Jaelani Abdul Rojak Abu Bakar Al-Qur'an alam Aoliya Bagdad bangsanya bapak begal begitulah berguru berkata kepada Syekh berkata nyaring bernama Syekh berniat berputra Syekh bertemu bulan Ramadhan cepat cerita Syekh Dangdanggula dangding datang destar diceritakan duduk Durma empat Hasan Hikayat keempatpuluh Hikayat kelimapuluh Hikayat ketujuhpuluh Hikayat yang ditulis ibunya ilmu isi naskah jelas JUMLAH BAIT kamu Kangjeng Nabi Kangjeng Syekh karya sastra kebudayaan kelihatan kemuliaan Kinanti kitab lama Layang Syekh Abdul lebihnya limaratus ma'rifat madrasah malaikat Maskumambang melihat membawa menceritakan mendengar mengenai menghadap kepada Syekh Mudopar mulia Nabi Muhammad namanya Pangkur pengkajian perkataan Syekh perkataannya Pucung Pupuh Asmarandana putra Syekh Ramadhan saat sahabat Syekh Sayidina sebab sebenarnya sejarah semuanya sholat Sinom Sufi Sunda Syekh Abdul Qodir Syekh Abdullah Syekh Abu Kosim Syekh berkata Syekh Muhammad Syekh Muhidin berkata Syekh Muhidin Zaelani tasawwuf termasyhur tersusun Tuan Tuhan tujuhpuluh unta Wali wataknya Wawacan Layang Syekh Widi