Tenun Biru

Sampul Depan
Nuansa Cendikia, 20 Jan 2018 - 362 halaman

Ratna terlahir dari keluarga mampu, punya pendidikan bagus, pekerjaan mapan serta selalu peduli dengan sekitarnya. Sedangkan Janus menjadi orang mapan dan punya segalanya karena nasib. Keduanya bertemu dengan segala perbedaan pandangan pikiran.
Namun mereka harus menjalani kebersamaan memasuki tempat-tempat kumuh hingga pedalaman Indonesia: Dayak di Kalimantan, Karimunjawa, Kota Tua, Bali, Toraja dan Desa Rawa Sampih.

Mengarungi perjalanan yang sulit. Berdua menggali nilai-nilai peradaban, bertemu dan berbagi ragam ilmu dengan anak-anak pelosok yang terpinggirkan. Terkadang harus mempertaruhkan keselamatan. Kisah di dalamnya membungkus kecantikan Indonesia dalam derap irama naluri dan nurani-sekalipun tanpa harus terikat pada komitmen.

Ketika sebuah tanya dimunculkan, pengakuan harus terungkap di antara keduanya. Ketika Ratna dan Janus saling menggenggam harapan dan jawaban, malam itu juga Janus harus melihat Ratna bersimbah darah di pangkuannya. Rasa yang kian melebur saat nadi perempuan itu kian melemah. 

Buku Persembahan Penerbit Nuansa Cendikia

-SingaBangsa-

 

Halaman terpilih

Isi

Kisah dari Gang Kumuh 7
7
Pertemuan Ratna dan Janus
23
Menuju Kalimantan Timur
42
Diam yang Bergolak
107
Senja di Batas Karimunjawa
125
Daru di Pembuangan Sampah
218
Surat dari Dilah
227
Ego Lakilaki yang Rapuh 239
239
Tulang Berserakan di Tana Toraja
253
Nurul
319
Suatu Petang di Rawa Sampih
331
Dari Janus untuk Ratna
357
Hak Cipta

Istilah dan frasa umum

Informasi bibliografi