Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan

Sampul Depan
Mizan Pustaka, 1 Jan 2007 - 456 halaman
Hati sifatnya seperti yang diisyaratkan oleh kata padanannya, kalbu. Kalbu berasal dari bahasa Arab yang berakar dari kata kerja qalaba yang berarti "membalik". Dengan kata lain, hati berpotensi untuk berbolak-balik, yaitu di satu saat merasa senang dan di saat lain merasa susah, atau suatu kali mau menerima dan suatu kali menolak. Hati memang tidak konsisten, kecuali yang memperoleh bimbingan cahaya Ilahi. Dari sinilah, lentera diperlukan bagi hati manusia.

Lentera Ilahi adalah sekumpulan tulisan yang memiliki kekayaan topik beraneka ragam karya seorang pakar tafsir kondang yang salah satu buku karyanya, "Membumikan Al-Quran", meraih penghargaan Buku Terlaris Mizan 1993. Ditulis dengan gaya bahasa populer dan lugas (tidak berbelit-belit), buku ini diharapkan dapat membantu pembacanya untuk meraih -walaupun redup- secercah cahaya Ilahi guna menerangi hati yang gundah, gelisah, dan tidak memiliki kejelasan arah. Penulis berupaya mengangkat topik-topik aktual dan hangat yang beredar di dalam masyarakat, untuk kemudian di bahasanya secara jernih dengan menjadikan Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Saw. sebagai sumber rujukannya. [Mizan, Pustaka, Referensi, Agama]
 

Isi

Bukti Kebenaran AlQuran
27
Rahmat bagi Seluruh Alam
33
Perintah Membaca
39
Jamuan Tuhan
45
Agama Itu Fitrah
52
Kemudahan Beragama
58
Penghuni Surga
64
Dakwah Keagamaan
70
Potensi Ruhaniah Manusia
221
Sumber Daya Manusia
227
Kisah Sesendok
233
Ihwal Keakuan Egoisme
236
Cinta dan Benci
243
Bagaimana Mengatur
249
Catatan Harian Seorang Ayah
255
Hiasan Hidup dan Sumber
261

Makna Kembali kepada AlQuran
77
Memahami Takdir Allah
81
Kalimat Syahadat dan Lingkungan Hidup
88
Sanksi dan Ganjaran dalam Bertakwa
94
Memahami Malapetaka sebagai Takdir Tuhan
100
Jihad Puncak Segala Aktivitas
106
Waktu
112
Memperpanjang dan Memperpendek Umur
118
Memahami Pelbagai Kebetulan dalam
124
Lalulintas Kehidupan
128
Kebahagiaan
134
Jangan Mengkufuri Nikmat
140
Memahami Makna Shalat Kita
147
Mana Doa Kita?
155
Menjadikan Shalat sebagai Kebutuhan Kita
161
Marhaban Ya Ramadhan
167
Kenikmatan Berpuasa
173
Puasa sebagai Jihad Akbar
179
Salah Satu
185
Makna Zakat
191
Panggilan Haji
197
Haji dan Keistimewaan Ibrahim a s
203
Kabah
209
Makna Haji Mabrur
215
Bermain Itu Belajar
268
Harga Segelas air
275
Ihwal Pangan
281
Memahami MasalahMasalah di
287
Ihwal SogokMenyogok
295
Perang dan Perusakan di Bumi
301
Gestapu dan Nasib Kekuatan AntiTuhan
307
Menguji Kebenaran Sebuah Berita
313
Hemat Energi
328
Memahami Kecendekiawanan
341
Antara Akal dan Jiwa
355
Seni dan Budaya Islam bagaikan Matahari
369
OrangOrang yang Diserahi Amanat Mengurus
384
Alasan yang Lebih Buruk dari Kesalahan
393
Memahami Kesatuan Sumber
399
Makna Halal Bihalal
407
Ajakan Membunuh Sifat
413
Balik Hijrah Nabi
419
Beda Cara Sama Tujuan
426
Isa a s dan Muhammad saw Bergandengan
432
Ihwal Kenaikan Isa Almasih
439
Menjalin Persaudaraan dengan NonMuslim
445
Indek
451
Hak Cipta

Edisi yang lain - Lihat semua

Istilah dan frasa umum

Tentang pengarang (2007)

Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959-1965 dan IAIN 1972–1977.

Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir yang pendidik. Keahliannya dalam bidang tafsir tersebut untuk diabdikan dalam bidang pendidikan. Kedudukannya sebagai Pembantu Rektor, Rektor, Menteri Agama, Ketua MUI, Staf Ahli Mendikbud, Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan, menulis karya ilmiah, dan ceramah amat erat kaitannya dengan kegiatan pendidikan. Dengan kata lain bahw ia adalah seorang ulama yang memanfaatkan keahliannya untuk mendidik umat. Hal ini ia lakukan pula melalui sikap dan kepribadiannya yang penuh dengan sikap dan sifatnya yang patut diteladani. Ia memiliki sifat-sifat sebagai guru atau pendidik yang patut diteladani. Penampilannya yang sederhana, tawadlu, sayang kepada semua orang, jujur, amanah, dan tegas dalam prinsip adalah merupakan bagian dari sikap yang seharusnya dimiliki seorang guru.

Informasi bibliografi