Kalau tak untung

abang acap kali Adikku adiknya adinda air matanya alangkah amat Aminah anakanda anaknya Ayahanda-Bunda bagus Bang Masrul barangkali bekerja benar berangkat berjalan berkata berkata-kata berkatalah boleh Bukankah Bukittinggi buruk caci cinta dahulu Dalipah datang didengarnya duduk engkau engku guru gedang Engku Masrul Etek hati hatinya hendak ibu Rasmani ibu-bapak ibunya Ipah istri istrinya itulah jadi jalan jamu jangan jauh Kakak kampung katakan kecil kemari kemenakanda kepadanya khabar lain-lain lama lekas Mak Sawiah makan makin malam mamak mamakmu Mamanda Mani masakan Masrul sambil melainkan melihat membaca memberi membuat surat mendapat surat mendengar mengatakan menjawab Mentua mimpi minta muka Masrul mukanya mungkin Muslina nanti olehnya Painan penjahitan perempuan pergi perkara perkataan pernah pikiran Masrul pikirannya pulang rantau Rasad rasanya rupanya sahabat kakanda sangka sebab sebabnya sebentar sebuah sedikit Sejurus sekalian sekolah selamat Selasih Sesudah suka supaya surat Rasmani suratnya tadi tahu takkan takut tangannya tentu tuanya uang