Ijtihad Politik Ulama ; Sejarah NU 1952-1967, Volume 1Lkis Pelangi Aksara, 1 Jan 2012 - 434 halaman Greg Fealy melalui buku ini menunjukkan bahwa ke-simpulan “NU oportunis dan tidak berprinsip” sangatlah berlebihan (bila tidak disebut salah). Karena sikap NU sejak awal selalu konsisten berpegang pada ideologi politik keagamaan yang sudah lama dianutnya. Yakni, mendasarkan diri pada fiqh Sunni klasik yang meletakkan prioritas tertinggi pada perlindungan terhadap posisi Islam dan para pengikutnya (umat). Oleh karena itu, para elit NU selalu bersikap hati-hati, luwes, dan memilih jalan tengah. Jalan yang ditempuh NU selalu mengacu kepada pencapaian maslahat (kemaslahatan) dan menjauhi mafsadah (kerugian-kerusakan). |
Edisi yang lain - Lihat semua
Istilah dan frasa umum
13 Maret 21 Februari 26 September 27 November 29 April A.H. Nasution Achmad Siddiq Achmad Sjahri agar Agustus akhir Al-Qur’an Anam Anshor April awal berbagai bergabung Bisri Burhanuddin cabang cara Crouch Dachlan Decline Demokrasi Terpimpin Desember Dewan dukungan Duta Masjarakat Februari Feith fiqh Hasyim Asy’ari hubungan hukum Idham Chalid Juli jumlah Juni K.H. Muslich kabinet kalangan kampanye keagamaan kebijakan kekuasaan kelompok militan Kementerian kepentingan keputusan Ketua kiai Konstituante kudeta lainnya Lapunu Lihat mantan Maret masalah Masykur Masyumi memberikan memiliki mendukung meng mengenai menyatakan militer modernis Muktamar mungkin muslim Nahdhatul Ulama nasional Nasution Natsir Noer Nuddin Lubis Oktober organisasi paling partai partai-partai PBNU pemerintahan pemilu pemimpin pengurus penting peran pernyataan pesantren Piagam pimpinan posisi presiden Saifuddin Zuhri santri sebagian sejak selama semakin sikap Sin Po Soekarno Subchan Sunni Syafi’i Syuriah tindakan tokoh tradisionalis umat umum upaya usulan utama Wahab Chasbullah Wahid Hasyim wakil Zainul Arifin