Ibu Kota Lama: Pemenang Hadiah Nobel Sastra 9162Indie Book Corner - 308 halaman “Menculik seorang bayi adalah perbuatan dosa, lebih parah ketimbang mencuri uang ataupun yang lainnya. Bahkan mungkin lebih jahat ketimbang pembunuhan. Mungkin orangtua kandungmu sudah gila karena kedukaan. Ketika berpikir tentang hal ini, bahkan ibu jadi ingin mengembalikanmu. Tapi, tentu saja itu sangat terlambat. Jika kau ingin mencari asal-usulmu, orangtuamu yang sebenarnya, ibu tak bisa mencegah. Tapi, ibu mungkin akan segera mati.” Ibu Kota Lama (The Old Capital) adalah salah satu dari tiga novel Yasunari Kawabata yang dikutip khusus oleh Komite Nobel ketika ia menerima Hadiah Nobel Sastra tahun 1968. Dengan cara bertutur ringan, halus dan puitis, novel ini berkisah tentang Chieko, seorang anak perempuan yang diadopsi seorang desainer kimono di Dengan seting kota tradisional Kyoto, Jepang, novel ini mengisahkan pergulatan Chieko yang bingung, bimbang saat ia menemukan kebenaran tentang masa lalunya. Kepedihan, kerinduan dan kebingungan tokoh dikisahkan dengan puitis oleh Kawabata dengan gaya khas dan kehebatannya dalam meramu kisah fiksi. |
Isi
7 | |
Biara dan Pintu KisiKisi37 | 37 |
Kota Kimono69 | 69 |
Hutan Sugi Kitayama105 | 105 |
Festival Gion139 | 139 |
Warna Musim Gugur175 | 175 |
Warna Hijau Cemara209 | 209 |
Gadis dari Pedalaman Musim Gugur249 | 249 |
BungaBunga Musim Dingin273 | 273 |