Bidadari dari Bajau

Abah agar Ahmad Azhar Allahu Akbar arah Bachten balik Bang Hanif begitu belakang beliau berada berdiri berhasil berjalan berlari biasa Buya cepat Daddy datang depan dulu Entah Fajar Fauzan Ferisha gadis Hafizh Hamzah hati hatinya hendak hingga Huck Husain hutan Immah ingin Iskandar jalan Jambi jauh Jepang Johor kali kalian kapal kecil kekuatan keluar kini kumpeni Kyai Abbas laki-laki lama langsung Larkzaach Letnan Mahmod malam Malin Mamak marsose masuk mata matanya mati melihat memang membawa memberi membuat menahan menatap mendengar menuju Muara mulai mungkin musuh Nana nanti orang-orang Owari Panglima panjang pasukan pejuang pemuda penjajah penuh perang percaya pergi pernah pintu rasa saat salah sambil sang Sani sebuah sedikit segera sejak seketika selalu selama senjata serdadu sesuatu suara Sultan sungai Suto tadi tahu tampak tangan tangannya tanpa tembakan tengah tentara terdengar terjadi tersenyum terus tetap Tiba-tiba tiga tinggal tubuh Tungkal Umar wajah Yusuf