100 Konser Musik Indonesia

Sampul Depan
I:BOEKOE & Rajawali Indonesia Communication, 1 Sep 2018 - 684 halaman

Buku 100 Konser Musik di Indonesia ini mencoba membentangkan satu riwayat bagaimana seratus konser musik menjadi peristiwa seni dan budaya memengaruhi geliat perekonomian, meramaikan belantika kebudayaan populer, serta menggairahkan kultur bermusik di kalangan darah muda.


Tak semua konser musik ditampilkan sebab sejarah (konser) musik dalam bingkai “100 Konser” ini. Sebab, mula-mula memang bertujuan untuk menunjukkan bagaimana festival budaya populer di ruang publik dikelola lewat kerja sama berbagai pihak yang membawa kesadaran baru ihwal manajemen pengelolaan seni budaya yang lebih baik.


Buku ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga asa bermusik atau berkarya di lajur seni budaya musik dengan bercermin kepada kaca benggala masa silam yang pernah ditorehkan para pendahulu. Sekaligus, buku ini bisa mengisi kepustakaan musik di Indonesia yang lengang, khususnya dalam pengetahuan sejarah pertunjukan musik (di) Indonesia.

 

Halaman terpilih

Istilah dan frasa umum

Tentang pengarang (2018)

Anas Syahrul Alimi yang menghabiskan masa remaja hingga dewasanya di Kota Yogyakarta ini pada mulanya seorang jurnalis dan pelaku perbukuan awal saat fajar Reformasi merekah. Pendiri penerbit alternatif Jendela dan Pustaka Sufi di tahun 2000 hingga 2004 ini dikenal juga sebagai seorang yang teguh dan keras kepala menjalani berbagai bisnis kreatif, terutama yang berkenaan dengan kerja intelektualitas dan budaya-budaya pop.


Saat ini, di bawah bendera Rajawali Indonesia Communication, ia menjadi salah satu pelaku bisnis peristiwa seni musik garda depan yang diperhitungkan karena menghelat berbagai acara seni berskala nasional dan internasional; dari Prambanan Jazz yang reguler dilangsungkan setiap tahun, JogjaROCKarta, hingga konser-konser musik khusus dengan berbagai genre di banyak kota di Pulau Jawa. Di Yogyakarta, ia juga menginisiasi perjumpaan musik dan buku dalam sebuah pergelaran dan festival yang unik dan segar, yakni MocoSik. Surel: anasalimi1976@gmail.com, Facebook: anassyahrulalimi, Twitter: @Anas_S_Alimi, dan Instagram: @anas_alimi. Buku terbarunya, Demi Buku, Demi Musik (2019).

Muhidin M. Dahlan lahir di Donggala, Sulawesi Tengah. Salah satu pendiri komunitas buku dan literasi di bawah naungan Yayasan Indonesia Buku ini dikenal sebagai seorang penulis sastra dan periset kronik sejarah, sepak bola, pers, seni rupa, biografi, dan musik. Komunitas literasi yang ia dirikan, yakni Radio Buku dan Warung Arsip, menjadi ruang alternatif bagi pembibitan calon-calon penulis dan periset muda.


Beberapa riset utama dan penting yang ia sudah kerjakan dan pimpin, antara lain Seabad Pers Kebangsaan, Kronik Seabad Kebangkitan Indonesia, Almanak Seni Rupa Jogja, dan Almanak Musik Indonesia. Penulis puluhan buku dan dokumentator ini tinggal di Bantul, Yogyakarta. Surel: gusmuh12@gmail.com, Facebook: muhidinmdahlan, dan Instagram: @gusmuh12.

Informasi bibliografi