The Kite RunnerQanita, 2006 - 616 halaman Seperti Amir, tokoh utama dalam The Kite Runner, aku kembali ke Afghanistan setelah 27 tahun berlalu. Seperti Amir, aku mengira telah melupakan negeri ini. Ternyata tidak. Mungkin Afghanistan pun belum melupakanku. Tetapi, tidak seperti aku, Amir kembali untuk alasan yang lebih mulia. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan seorang anak yang belum pernah dikenalnya. Untuk menebus dosa-dosanya. Saat berada di tengah riuh rendah jalanan Kota Kabul, aku tenggelam dalam rasa bersalah yang selama bertahun-tahun menghantui Amir. Di Afghanistan, aku berusaha membangkitkan kenanganku, dan di tempat yang sama, Amir harus berjuang melawan kepedihan masa lalunya. Khaled Hosseini "Kuat dan menyentuh." --The New York Time Book Review "Luar biasa." --People "Menghanyutkan." --San Francisco Chronide "Brilian." --The New York Times [Mizan, Qanita, Novel, Indonesia] |
Isi
I | 1 |
II | 4 |
III | 20 |
IV | 40 |
V | 58 |
VI | 78 |
VII | 98 |
VIII | 132 |
XIV | 318 |
XV | 339 |
XVI | 358 |
XVII | 374 |
XVIII | 381 |
XIX | 405 |
XX | 430 |
XXI | 454 |
Edisi yang lain - Lihat semua
Istilah dan frasa umum
Afghan Afghanistan agha akhirnya Amerika Amir anak-anak Anda Assef ayah ayahmu Baba bagian balik bawah begitu belakang berada berdiri berhenti berjalan berkata bermain buku cahaya dekat depan diriku duduk Farid halaman hampir Hassan Hazara hingga hitam ingat ingin itulah Jadi jalan jendela Kabul kaki kali kalinya kamar katanya kecil keluar kepala kepalanya keras kota lama langit layang-layang makan malam masuk mata matahari mataku meja melewati melihat memang membawa membuat membuka memiliki menatap mendengar meng mengatakan mengenakan meninggalkan menuju merah merasa mulai mungkin musim orang-orang padaku panas pergi pernah pertama pintu pohon pria putih Rahim Khan ranjang rasa ruang ruangan saat sakit salah sambil Sang Jenderal sebelum sebuah sedikit segera selalu selama sepanjang seseorang sesuatu setiap Sohrab Soraya suara Taheri tahu Taliban tangan tanganku tangannya tanpa tengah Terima kasih terjadi terlalu tersenyum tertawa terus tiga tinggal truk Tuhan ujarku wajah wajahnya wanita