Mereka Membunuhku Pelan-Pelan: Pengakuan Seorang Praja IPDN Melawan Gerakan Tutup Mulut

Sampul Depan
Bentang Pustaka, 1 Mei 2007 - 208 halaman
Jika kami terlihat begitu gagah dengan seragam ketat yang membungkus tubuh kami, ketahuilah bahwa - tubuh kami menyimpan banyak luka yang harus kami tutupi dari publik - kami harus belajar tutup mulut meskipun kekerasan terus berulang di depan mata - kami harus disiplin untuk menyimpan rahasia rapat-rapat - kami harus mematuhi senior dan menerima semua pukulan dan tendangan mereka - kami harus menghadapi neraka IPDN ini dan tetap terlihat gagah dan anggun ... tapi kami sudah tidak tahan lagi. "Aku bosan mendapatkan pukulan terus-terusan. Aku ingin lari dari peristiwa-peristiwa mengerikan itu. Aku sangat ingin menceritakan semua itu kepada kedua orang tuaku. Tapi keberanian itu tak ada. Aku tak yakin orang tuaku bisa menerima semua ceritaku. Mereka sudah sangat bangga kepada anaknya yang menyandang sebutan Praja IPDN."

Edisi yang lain - Lihat semua

Tentang pengarang (2007)

Setya Krisna Sumargo lahir di Gunungkidul, DIY, 10 Agustus 1972. saat ini bekerja sebagai Koordinator Liputan di Harian Pagi Tribun Jabar. Mengawali karier jurnalistiknya di Harian Pagi Bernas Yogyakarta pada 1997, selulus dari Fakultas Hukum Un

Informasi bibliografi